Keamanan digital menjadi perhatian mereka yang menjalankan bisnis online dengan memanfaatkan keberadaan website. Semakin banyak pengunjung website dan pelanggan, maka SSL semakin memiliki peranan penting dalam kebutuhan keamanan digital. Hal ini merupakan salah satu alasan terbaik untuk memilih SSL (Secure Socket Layer). Ketika Anda mencari informasi tentang SSL, Anda mungkin juga menemukan informasi tentang TLS. Orang-orang masih menggunakan kata kunci Sertifikat SSL bahkan ketika mereka ingin mendapatkan tingkat keamanan yang lebih, yaitu yang diberikan oleh TLS (Transport Layer Security). Hal ini juga yang mungkin menjadi alasan mengapa kebanyakan industri masih menggunakan SSL dibanding TLS.

Ketika berbicara tentang sertifikat SSL, beberapa istilah seperti SSL, TLS, ECC, dan SHA mungkin membuat Anda bingung manakah yang lebih dibutuhkan. Jika Anda bertanya apa yang membuat SSL dan TLS berbeda, ini bisa menjadi alasan yang tepat mengapa Anda harus mencari tahu lebih banyak tentang keduanya. Tentu saja, setiap pemiliki website ingin melindungi website mereka, hanya saja mereka tidak tahu apakah mereka membutuhkan SSL, TLS, atau bahkan keduanya.

Pencarian solusi keamanan digital terbaik tidak pernah berakhir meskipun Anda begitu familiar dengan “Sertifikat SSL”, terlebih ketika Anda mulai mengetahui keberadaan TLS. SSL dan TLS adalah protokol kriptograpik yang menyediakan otentikasi dan enkripsi data antara server, mesin, dan aplikasi yang bekerja melalui sebuah koneksi, contohnya adalah klien terhubung ke web server. Tahukah Anda jika SSL merupakan pendahulu TLS? Selama bertahun-tahun, protokol versi baru telah dirilis untuk mengatasi kerentanan dan memberikan dukungan yang lebih kuat dan lebih aman terhadap rangkaian dan algoritma sandi.

SSL awalnya dikembangkan oleh Netscape. SSL pertama kali muncul pada tahun 1995 dengan versi SSL 2.0. Hal yang menarik dari SSL adalah SSL versi 1.0 tidak pernah dirilis ke publik. Namun sayangnya, pada tahun 1996 versi 2.0 akhirnya dengan cepat digantikan oleh SSL 3.0 setelah sejumlah kerentanan mulai ditemukan. Beberapa dari Anda mungkin menemukan istilah SSL v2 dan SSL v3 namun itu hanya sebuah penulisan untuk SSL Versi 2.0 dan SSL Versi 3.0.

Lalu bagaimana dengan TLS? TLS mulai diperkenalkan pada tahun 1999 yang dinyatakan sebagai versi baru dari SSL yang didasarkan pada SSL versi 3.0. Perbedaan antara SSL dan TLS tidak dramatis namun cukup signifikan sehingga TLS 1.0 dan SSL 3.0 tidak dioperasikan secara bersamaan.

Haruskah menggunakan SSL atau TLS? Baik SSL versi 2.0 dan versi 3.0 telah diusangkan oleh IEFT pada tahun 2011 dan 2015. Dalam beberapa tahun, kerentanan terus ditemukan dalam protokol SSL yang telah usang (seperti POODLE, DROWN). Browser yang menunjukkan pengalaman pengguna yang terdegradasi ketika browser menemukan web server yang masing menggunakan protokol lama. Ini bisa menjadi alasan Anda untuk menggunakan TLS dalam konfigurasi server Anda.

Satu hal yang pasti adalah sertifikat berbeda dengan protokol. Anda mungkin saja memiliki kekhawatiran dan mulai mempertimbangkan penggantian Sertifikat SSL dengan TLS. Protokol tidak ditentukan oleh sertifikat itu sendiri melainkan oleh konfigurasi server Anda. Tentu akan lebih bijak jika Anda berkonsultasi dengan penyedia SSL atau TLS yang sekarang Anda gunakan. Hal ini membantu Anda membuat keputusan yang tepat guna mendapatkan tingkat keamanan yang lebih tinggi.

Baik SSL dan TLS merupakan protokol yang sama tetapi karena perbedaan versi, SSL versi 2 tidak dapat dioperasikan dengan versi 3, dan SSL versi 3 tidak bisa dioperasikan dengan TLS versi 1. Anda juga mungkin berpendapat bahwa Transport Layer Security (TLS) hanyalah sebuah nama baru untuk SSL v4. Pada dasarnya, kita berbicara tentang protokol yang sama.

 

 

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 4 / 5. Vote count: 15

No votes so far! Be the first to rate this post.

Open chat
1
Butuh Bantuan?
Selamat Datang di RajaSSL,
Ada yang bisa kami bantu ? Chat Disini